Rabu, 29 Januari 2014

Sejumput Ruang

Sejumput Ruang


Ini masa dimana aku tidak perlu lagi bicara tentang hidup.
Saat dimana aku hanya perlu diam dan menyaksikan.

Kita bersama namun tidak harus sama.

Pagi seolah sama di atas kepala, dan kau abaikan. Atau mungkin aku abaikan.
Namun bukankah lembayung yang sangat singkat itu lebih merona? Lebih menawan.

Ini bukan tentang pilihan.
Ini tentang kenyataan bahwa kita masing-masing punya hak mengatupkan bibir tak bersuara.

Aku katakan itu ruang. Sejumput ruang.

Sederhana, karena aku suka kata 'sejumput'.




25 Januari 2014 pukul 15:06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar