Hari bergulir.
Gelap ke terang akhirnya ke gelap jua.
Seorang dara dengan luka.
Sudutnya hati porak-poranda.
Sewindu langkah telah murka.
Ia hanya dara.
Rindu rasa yang bisa buat gembira.
Hapus lumpur di sepatunya.
Buang dahan kecil di jari manisnya.
Melompat setinggi-tingginya, untuk jatuh sedalam-dalamnya.
Hilang terlalu jauh, untuk muncul terlalu dekat.
Ia benci "Kau cantik."
Ia suka "Kau penting."
Ia sulit percaya.
Dara lara, putri mega.
4 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar